Apa Itu ROE?
perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan besar tentu saja harus menjadi salah satu kriteria jika kita ingin memilih saham perusahaan. Ada satu rasio keuangan yang sangat penting, yaitu Return on Equity (ROE) atau bisa disingkat menjadi RO6. ROE penting karena dengan mengetahui ROE, kita dapat menilai apakah suatu perusahaan bagus atau tidak, apakah keuntungan yang dihasilkan besar atau tidak.
Dalam artikel kali ini, saya akan menjelaskan tentang ROE, tetapi seperti biasa, saya akan menjelaskan konsepnya terlebih dahulu. Mari kita ambil contoh dua usaha yang memiliki penjualan, pelanggan, dan negara yang sama. Misalnya, Usaha Bakso A dan Usaha Bakso B. Setelah satu tahun berjualan, kita mengetahui bahwa laba bersih Usaha Bakso A adalah 10 juta rupiah, sedangkan laba bersih Usaha Bakso B lebih besar.
Namun, kita tidak tahu modal awalnya berapa. Contohnya, modal bersih Usaha Bakso A pada awal tahun adalah 100 juta rupiah, sedangkan Usaha Bakso B memiliki modal bersih awal sebesar 150 juta rupiah. Dengan membuat tabel sederhana, kita dapat melihat bahwa return on equity (ROE) Usaha Bakso A adalah 10%, sedangkan ROE Usaha Bakso B adalah 8%.
Bagaimana cara mendapatkan data laporan keuangan untuk menghitung ROE? Ada dua cara mudah. Pertama, buka website resmi bursa efek di idx.co.id, arahkan ke bagian ‘Perusahaan Tercatat’, lalu klik ‘Laporan Keuangan dan Tahunan’. Pilih laporan keuangan atau laporan tahunan, jenis efeknya pilih saham, dan ketik nama perusahaan yang ingin dicari. Kedua, cari di Google dengan mengetik ‘laporan keuangan [nama perusahaan]’. Pilih link menuju laporan keuangan dari masing-masing triwulan.
Mengapa kita perlu membaca laporan keuangan? Dari laporan keuangan, kita dapat mengetahui apakah perusahaan benar-benar menghasilkan keuntungan, seberapa besar utangnya, apakah dapat membayar utang, dan modal bersih perusahaannya. Ada banyak perusahaan di bursa saham yang merugi, dan laporan keuangan membantu kita melakukan analisis.
Untuk mengunduh laporan keuangan, kita bisa mengunjungi website resmi bursa efek atau mencarinya melalui mesin pencari. Setelah itu, kita bisa membaca dan memahami isi laporan keuangan, seperti aset dan kewajiban perusahaan.
Baca Juga : Cara Membaca Laporan Keuangan Saham Untuk Pemula
Pentingnya ROE terletak pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitasnya. ROE dihitung dengan rumus laba bersih dibagi ekuitas. Sebuah perusahaan yang memiliki ROE tinggi dianggap lebih baik karena dapat menghasilkan laba yang tinggi dari modal yang diinvestasikan.
Untuk menghitung ROE suatu perusahaan, kita memerlukan dua data utama: laba bersih dan ekuitas. Laba bersih dapat ditemukan dalam laporan laba rugi, sedangkan ekuitas terdapat dalam laporan neraca. Setelah mendapatkan kedua data tersebut, kita dapat menggunakan rumus ROE, yaitu laba bersih dibagi ekuitas.
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Bank BCA tahun 2019. Data ekuitas dapat ditemukan pada halaman 5, dan laba bersih pada halaman 6. Setelah mendapatkan angka ekuitas dan laba bersih, kita dapat menghitung ROE. Dalam contoh ini, ROE Bank BCA adalah 16,3%.
Untuk mendapatkan gambaran lebih akurat, kita dapat menghitung rata-rata ROE selama beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, kita dapat membandingkan ROE Bank BCA dengan bank sejenis, seperti BRI, BNI, atau Mandiri, untuk menilai seberapa baik performa keuangan Bank BCA dibandingkan dengan pesaingnya.
Selain itu, kita dapat menentukan kriteria minimal ROE yang dianggap baik untuk suatu perusahaan. Meskipun tidak ada angka pasti, ROE di atas 15% dapat dianggap baik. Namun, keputusan investasi selalu tergantung pada risiko dan preferensi masing
1 komentar