Dalam pembahasan ini, kita akan membahas konsep dasar tentang saham dan bagaimana mekanisme jual beli saham berlangsung di pasar modal. Jika Anda sudah familiar dengan saham dan perusahaan terbuka, serta pemahaman bahwa perusahaan direpresentasikan oleh lembaran-lembaran kertas, kita akan menjelaskan bagaimana Anda dapat membeli dan menjual lembaran saham ini.
Baca juga : Apa itu Saham ? Berikut Pengertian Dan Contohnya!
Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah, “Bagaimana caranya saya bisa membeli lembaran saham tersebut? Apakah melalui bank atau langsung ke perusahaan terkait?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul, dan di video ini, kami akan menjelaskan mekanisme jual beli saham secara gamblang. Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah gambaran besar untuk memberikan kerangka berpikir sebelum masuk ke pembahasan lebih rinci.
Mari kita analogikan dengan suasana pasar tradisional di mana biasanya berdagang bahan makanan seperti daging ayam, sayuran, dan ikan. Bayangkan jika penjual di pasar tersebut bukan menjual ayam, melainkan lembaran-lembaran kertas yang mewakili saham perusahaan. Inilah yang disebut sebagai pasar modal, tempat orang jual dan beli lembaran saham. Uniknya, di pasar modal, kita tidak tahu siapa yang menjual saham kepada kita, dan sebaliknya, kita juga tidak tahu kepada siapa kita menjualnya. Ini menjadi perbedaan utama antara pasar modal dan pasar tradisional, di mana kita bisa langsung berinteraksi dengan penjual atau pembeli.
Penting untuk disadari bahwa dalam transaksi saham, kita membutuhkan bantuan perantara, yang disebut sebagai sekuritas, broker, atau pialang. Dalam konteks video ini, kita akan menggunakan istilah “sekuritas.” Untuk membeli dan menjual saham di pasar modal, kita perlu berinteraksi melalui sekuritas. Mengapa? Karena transaksi saham melibatkan pencatatan yang perlu dilakukan, dan sekuritas berperan sebagai perantara untuk memfasilitasi transaksi ini.
Saat kita melakukan transaksi, baik pembelian maupun penjualan saham, kita perlu membayar jasa sekuritas. Biaya ini umumnya sekitar 0,15 persen dari total transaksi saat pembelian dan 0,25 persen saat penjualan. Meskipun terdapat variasi dalam harga jasa antar sekuritas, rata-rata biaya tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran.
Setelah transaksi berhasil, kita membayar biaya jasa sekuritas tersebut. Jika transaksi tidak berhasil, tidak ada biaya yang dibebankan. Sekarang, bagaimana kita memberi perintah kepada sekuritas untuk melakukan transaksi beli atau jual? Umumnya, sekuritas menyediakan aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat seperti handphone atau gadget lainnya. Proses transaksi dilakukan secara online, mirip dengan berbelanja barang di internet.
Sebelum bisa melakukan transaksi, kita perlu membuka akun sekuritas. Proses ini mirip dengan pembukaan rekening bank. Setelah berhasil mendaftar, kita akan mendapatkan rekening baru, yaitu Rekening Dana Investor (RDI), yang khusus digunakan untuk jual beli saham. Penting untuk dicatat bahwa kita tidak bisa mentransfer uang langsung dari rekening bank ke perusahaan terkait. Sebaliknya, kita harus membuka RDI sebagai rekening khusus untuk saham.
Syarat pembukaan RDI cukup sederhana, yaitu memiliki KTP (usia di atas 17 tahun), NPWP, dan rekening buku tabungan. Ada banyak sekuritas yang dapat dipilih, seperti Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, Mirae Sekuritas, Bahana, Indopremier, Sucor, dan lainnya. Perbedaannya antara sekuritas terletak pada biaya jual beli, tampilan aplikasi, minimal deposit, dan faktor-faktor lainnya.
Dengan membuka akun sekuritas, Anda dapat memulai perjalanan investasi saham. Jadi, bagi Anda yang belum memiliki akun sekuritas, segera daftar! Ini merupakan langkah awal yang penting dalam memahami dan terlibat dalam dunia saham. Jangan malu untuk belajar saham dari nol, karena dengan pemahaman dasar ini, Anda bisa meraih potensi keuntungan dari investasi saham.
1 komentar